Welcome to My Blog

Tempat untuk menulis curahan hati dan ide-ide bisnis yang cemerlang namun sebagian besar tidak pernah terealisasikan, karena keterbatasan dana dan nyali hihihi..

Senin, 07 Mei 2012

07.05.12 Ide Bisnis 1 : Rumah Kontrakan

Pukul 09.45 WITA, Setelah selesai mengirim reports via email, saatnya meluangkan waktu buat nulis di sini. Kebeneran Direktur lagi nggaada juga, jadi bebas berekspresi hihihi...
Ya, Ide Bisnis yang pertama saya tulis adalah Rumah Kontrakan. Dari dulu banget saya selalu memimpikan punya rumah kontrakan yang banyak dan menjadi seorang Bapak Kost yang berbahagia, dimana tiap awal bulan terima setoran dari para kontraktor (pengontrak). Dalam angan-angan, kayanya enak sekali berbisnis rumah kontrakan, ga perlu cape kerja, tinggal ongkang-ongkang kaki, tiap bulan terima uang kaya gajian. Pokoknya kalo kata Damien, "Sempurnaa.."
Nah alhamdulilah tahun 2010 kemarin, saya berkesempatan membeli tanah plus bangunan di atasnya, luas tanahnya sekitar 500m2 dan luas bangunannya sekitar 100m2, berbentuk letter L dengan salah satu sisi memanjang. Bangunannya bisa dibilang jelek dan belum jadi, karena belum di plester sama sekali. Tapi saya justru suka, karena bisa berekspresi dalam renovasinya tanpa harus merasa sayang. Awalnya saya punya rencana untuk merenovasinya menjadi rumah tinggal, karena di usia yang sudah matang begini masa masih tinggal sama ortu, duh malu amat rasanya. Tetapi setelah saya pikir-pikir, kalo pun saya bangun sebagai rumah tinggal, saya kan kerja di luar daerah, paling maksimal 3 bulan sekali pulang ke bogor, dan itu pun hanya 2 minggu. Jadi pastinya rumah itu akan jarang sekali saya tempati. Yang namanya rumah sebagus apapun, kalo jarang ditempati pasti cepat rusak dan akan menjadi beban tambahan buat saya. Akhirnya setelah saya pikirkan masak-masak, saya berencana untuk membangun rumah kontrakan dengan memanfaatkan bagian yang memanjang. Awal tahun 2011, setelah keuangan saya sedikit bertambah, saya pun nekat merenovasi rumah, butuh waktu cukup lama karena setiap kali saya kehabisan dana, saya stop dulu pekerjaan renovasi dan saya kumpulkan uang lagi. Akhirnya sekitar bulan November 2011, rumah kontrakan saya selesai. Terdiri dari 4 rumah kontrakan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, sekitar 3x7 m2 untuk setiap rumah. Ada dapur dan ada kamar mandi dalam. Alhamdulilah sekarang semua sudah terisi dan saya sudah bisa menikmati hasil dari rumah kontrakan tersebut. Tapi realita tidak seindah angan-angan, banyak sekali trouble yang terjadi terkait rumah kontrakan saya, yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Berikut beberapa nilai plus dan minusnya berbisnis rumah kontrakan berdasarkan pengalaman saya.
Plusnya :
  • Saya dapat penghasilan tambahan setiap bulan
  • Tanah dan kebun saya jadi ada yang merawat
  • Rumah kontrakan yang saya buat tidak seadanya atau berkesan kumuh seperti rumah-rumah kontrakan lain di sekitar rumah saya, karena saya fikir, kalo kita membuat rumah kontrakan dengan kualitas yang baik, tentunya ini akan meningkatkan nilai jual dari rumah itu sendiri, dan ini terbukti, walaupun pada saat awal launching banyak tetangga saya yang bilang kalo rumah kontrakan saya terlalu mahal karena di atas rata-rata harga sewa di lingkungan ini, tapi toh ada yang mau mengontrak di tempat saya. Karena pada dasarny setiap orang membutuhkan rasa nyaman bila berada di rumah dan mereka rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk itu.
  • Saya terkenal sebagai Om-om Kost (karena masih bujangan jadi ga disebut Bapak Kost
Sekarang minusnya :
  • Tidak selalu para kontraktor membayar tepat waktu. Ada saja yang beralasan belum ada uang, atau pas ditagih sedang tidak di rumah dan lain-lain. Ini merugikan saya, karena saya tidak tinggal di bogor, saya meminta bantuan orang lain untuk menagih. Setiap kali menagih saya membayar 25ribu rupiah. Sekarang kalo pada saat datang menagih, hanya 2 rumah kontrakan yg membayar, berarti orang suruhan saya harus datang lagi lain waktu dan saya harus bayar lagi sama dia. Arrggg.hh..
  • Selalu saja ada yang bocor kalo hari hujan, dan saya harus siap memanggil tukang untuk perbaiki, uang keluar lagi.. Arrrghh 2
  • Pernah satu kali ada yang ngontrak, ternyata gemar ber KDRT terhadap istrinya, walhasil suatu hari pada akhir bulan mereka keluar dari kontrakan dan menitipkan kunci rumah ke tetangga saya, dengan meninggalkan pintu kamar mandi yang jebol bekas pukulan. Ciiiaaatttt....
  • Salah satu penghuni rumah kontrakan kabur, melarikan diri padahal belum bayar. Arrgggghh 3

Atas beberapa malapetaka di atas, banyak hal yang bisa saya pelajari :
  • Bila kita mau berbisnis rumah kontrakan, lebih baik bila kita sendiri tinggal di situ, sehingga semuanya dapat terpantau dan bila tiba saatnya bayar kontrakan, ga perlu ngupahin orang lain. Untuk itu saya sedang membangun rumah di situ, saat ini sudah 80% jadi.
  • Rumah Kontrakan adalah sumber penghasilan yang pasif (Pasif income) jadi kalo ingin pendapatan yang lebih lagi, ga ada jalan lain , harus menaikkan tarif kontrakan atau menambah jumlah rumah kontrakan, cuma itu yg bisa dilakukan.
  • Rumah kontrakan bisnis yang minim resiko sebetulnya, asal bisa kita kelola dengan baik dan bisa bersikap tegas terhadap para kontraktor.
Jadi, ada yang berminat untuk membuat bisnis rumah kontrakan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar