Welcome to My Blog

Tempat untuk menulis curahan hati dan ide-ide bisnis yang cemerlang namun sebagian besar tidak pernah terealisasikan, karena keterbatasan dana dan nyali hihihi..

Rabu, 16 Mei 2012

16.05.12 Penyakit Kambuh & Penyebabnya

Hedeuuh.. ternyata dah 8 hari ga meng update blog ini. Sepertinya penyakit lama kambuh lagi. Males. Ayo donk, jangan males, katanya pengen dapet uang dari blog, tapi malah males nulis. Tapi sebetulnya awal mula kemalesan ini gara-gara tablet acer w500 kesayangan saya rusak. Bayangin, baru satu bulan beli, dah harus masuk service point. Arrrgghh.. tapi.stt.. kayanya sih kesalahan saya, gara-gara sembarangan meng update bios, walhasil tabletnya langsung black screen. OMG, waktu proses update berlangsung, sebetulnya saya dah pucet pasi waktu ngliat versi bios yang saya install ternyata lebih rendah dibanding yang sudah terinstall. Yah, itu sih salahnya Acer donk, kenapa juga di websitenya masih memasang update bios yang lama. Saya kan jadi terjebak. Tapi waktu ke service point, saya ga cerita kalo black screen nya terjadi setelah update bios, takut nanti disalahin, trus garansi ga berlaku. Bisa pingsan deh. Masa tablet baru 1 bulan dah harus jadi ganjelan pintu ? Walhasil tabletnya terpaksa di opname selama 3 minggu pertanggal 8 mei kemarin. Naah semenjak itu saya jadi males buka internet baik di kantor dengan PC kantor maupun di rumah dengan netbook pinjaman.
Tapi saya harus berkomitmen lagi nih, pokoknya dalam satu hari, harus menulis di blog ini. Nulis apa aja deh, yang penting up to date terus.. wassalam. *ending yang aneh lagi*

Senin, 07 Mei 2012

07.05.12 Ide Bisnis 2 : Terima Titipan Belanja

Pukul 13.47 WITA, setelah makan siang dengan tekun, sambil menunggu email masuk, saatnya menulis lagi, walaopun ngantuk banget.
Ok, lets move on to the topic. Ide Bisnis 2 : Terima Titipan Belanja. Jadi begini, sejak 5 taun lalu, saya dapat penempatan kerja di Biak Papua. Kota pulau yang sepi dan tidak banyak hiburan. penduduknya sedikit dan saling mengenal satu sama lain. Pokoknya hidup di Biak cenderung membosankan. Nah saya di tempatkan sebagai controller di salah satu perusahaan yang merupakan bentukan dari hasil kerjasama antara perusahaan tempat saya bekerja dengan pemda Kab. Biak. Setiap 2,5 bulan sekali saya cuti ke Bogor selama 2 minggu. Pada awalnya waktu saya cuti, banyak sekali karyawan d Biak maupun tetangga sekitar rumah di Biak, ingin menitip belanja barang-barang seperti laptop, kamera, hp and so on. Sebagai orang yang baik dan benar pastinya saya tidak keberatan untuk itu. Cuti berikutnya pun sama seperti itu, sehingga akhirnya menjadi tradisi setiap saya cuti, maka saat kembali ke Biak, bawaan saya bisa sangat banyak,  sehingga saya tidak bisa berpenampilan seperti eksekutif muda yang hanya membawa tas laptop dan satu buah koper kecil hihihi..
Akhirnya saya terfikir untuk mengkomersilkan hal ini, jadi setiap ada yang menitip barang, saya akan survey mencari harga termurah dan saya niatkan bahwa saya tidak lagi menerima titipan barang tapi saya MENJUAL barang sama mereka. dari situ saya bisa mendaptkan keuntungan jualan. misalnya ada yang menitip membeli laptop, saya akan carikan yang paling murah dari spek yang sama, eits tapi kualitas tetap saya nomersatukan loh. Alhamdulilah sampai saat ini hampir semua yang pernah menitip membeli barang sama saya merasa puas baik dari sisi harga maupun dari sisi pemilihan barang, jadinya mereka tidak pernah kapok untuk titip sama saya. Kadang saya juga membawa beberapa barang unik saat kembali ke Biak, dan lumayan alhamdulilah selalu laku dan habis. Yah bisnis ini bisa dilakukan bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Lokasi kerja / penempatan kita jauh dari pusat kota, kalo bisa seperti saya, jauh banget dari ibukota dan aksesnya juga sulit dan mahal.
  • Kita bisa rutin belanja ke Jakarta, seperti saya, minimal 3 bulan sekali mudik.
  • Kalo bisa kita tau perkembangan trend di luar, trend laptopkah, trend asesories, trend baju dll. Kebetulan saya cukup tau soal komputer dan perkembangannya, demikian juga soal Hp, jadi kadang saya dijadikan tempat konsultasi dulu bahkan beberapa orang mempercayakan saya untuk memilih barang yang terbaik.
yah walopun bisnis ini tidak rutin saya lakukan, kecuali pada saat cuti saja, tapi alhamdulilah ko keuntungannya, minimal bisa menutup biaya pengeluaran selama saya cuti.

update : hmm.. Bapak kost di Biak kemarin telpon mo titip 3 unit laptop untuk dikantornya, saatnya berburu di kaskus..ups..

07.05.12 Ide Bisnis 1 : Rumah Kontrakan

Pukul 09.45 WITA, Setelah selesai mengirim reports via email, saatnya meluangkan waktu buat nulis di sini. Kebeneran Direktur lagi nggaada juga, jadi bebas berekspresi hihihi...
Ya, Ide Bisnis yang pertama saya tulis adalah Rumah Kontrakan. Dari dulu banget saya selalu memimpikan punya rumah kontrakan yang banyak dan menjadi seorang Bapak Kost yang berbahagia, dimana tiap awal bulan terima setoran dari para kontraktor (pengontrak). Dalam angan-angan, kayanya enak sekali berbisnis rumah kontrakan, ga perlu cape kerja, tinggal ongkang-ongkang kaki, tiap bulan terima uang kaya gajian. Pokoknya kalo kata Damien, "Sempurnaa.."
Nah alhamdulilah tahun 2010 kemarin, saya berkesempatan membeli tanah plus bangunan di atasnya, luas tanahnya sekitar 500m2 dan luas bangunannya sekitar 100m2, berbentuk letter L dengan salah satu sisi memanjang. Bangunannya bisa dibilang jelek dan belum jadi, karena belum di plester sama sekali. Tapi saya justru suka, karena bisa berekspresi dalam renovasinya tanpa harus merasa sayang. Awalnya saya punya rencana untuk merenovasinya menjadi rumah tinggal, karena di usia yang sudah matang begini masa masih tinggal sama ortu, duh malu amat rasanya. Tetapi setelah saya pikir-pikir, kalo pun saya bangun sebagai rumah tinggal, saya kan kerja di luar daerah, paling maksimal 3 bulan sekali pulang ke bogor, dan itu pun hanya 2 minggu. Jadi pastinya rumah itu akan jarang sekali saya tempati. Yang namanya rumah sebagus apapun, kalo jarang ditempati pasti cepat rusak dan akan menjadi beban tambahan buat saya. Akhirnya setelah saya pikirkan masak-masak, saya berencana untuk membangun rumah kontrakan dengan memanfaatkan bagian yang memanjang. Awal tahun 2011, setelah keuangan saya sedikit bertambah, saya pun nekat merenovasi rumah, butuh waktu cukup lama karena setiap kali saya kehabisan dana, saya stop dulu pekerjaan renovasi dan saya kumpulkan uang lagi. Akhirnya sekitar bulan November 2011, rumah kontrakan saya selesai. Terdiri dari 4 rumah kontrakan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, sekitar 3x7 m2 untuk setiap rumah. Ada dapur dan ada kamar mandi dalam. Alhamdulilah sekarang semua sudah terisi dan saya sudah bisa menikmati hasil dari rumah kontrakan tersebut. Tapi realita tidak seindah angan-angan, banyak sekali trouble yang terjadi terkait rumah kontrakan saya, yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Berikut beberapa nilai plus dan minusnya berbisnis rumah kontrakan berdasarkan pengalaman saya.
Plusnya :
  • Saya dapat penghasilan tambahan setiap bulan
  • Tanah dan kebun saya jadi ada yang merawat
  • Rumah kontrakan yang saya buat tidak seadanya atau berkesan kumuh seperti rumah-rumah kontrakan lain di sekitar rumah saya, karena saya fikir, kalo kita membuat rumah kontrakan dengan kualitas yang baik, tentunya ini akan meningkatkan nilai jual dari rumah itu sendiri, dan ini terbukti, walaupun pada saat awal launching banyak tetangga saya yang bilang kalo rumah kontrakan saya terlalu mahal karena di atas rata-rata harga sewa di lingkungan ini, tapi toh ada yang mau mengontrak di tempat saya. Karena pada dasarny setiap orang membutuhkan rasa nyaman bila berada di rumah dan mereka rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk itu.
  • Saya terkenal sebagai Om-om Kost (karena masih bujangan jadi ga disebut Bapak Kost
Sekarang minusnya :
  • Tidak selalu para kontraktor membayar tepat waktu. Ada saja yang beralasan belum ada uang, atau pas ditagih sedang tidak di rumah dan lain-lain. Ini merugikan saya, karena saya tidak tinggal di bogor, saya meminta bantuan orang lain untuk menagih. Setiap kali menagih saya membayar 25ribu rupiah. Sekarang kalo pada saat datang menagih, hanya 2 rumah kontrakan yg membayar, berarti orang suruhan saya harus datang lagi lain waktu dan saya harus bayar lagi sama dia. Arrggg.hh..
  • Selalu saja ada yang bocor kalo hari hujan, dan saya harus siap memanggil tukang untuk perbaiki, uang keluar lagi.. Arrrghh 2
  • Pernah satu kali ada yang ngontrak, ternyata gemar ber KDRT terhadap istrinya, walhasil suatu hari pada akhir bulan mereka keluar dari kontrakan dan menitipkan kunci rumah ke tetangga saya, dengan meninggalkan pintu kamar mandi yang jebol bekas pukulan. Ciiiaaatttt....
  • Salah satu penghuni rumah kontrakan kabur, melarikan diri padahal belum bayar. Arrgggghh 3

Atas beberapa malapetaka di atas, banyak hal yang bisa saya pelajari :
  • Bila kita mau berbisnis rumah kontrakan, lebih baik bila kita sendiri tinggal di situ, sehingga semuanya dapat terpantau dan bila tiba saatnya bayar kontrakan, ga perlu ngupahin orang lain. Untuk itu saya sedang membangun rumah di situ, saat ini sudah 80% jadi.
  • Rumah Kontrakan adalah sumber penghasilan yang pasif (Pasif income) jadi kalo ingin pendapatan yang lebih lagi, ga ada jalan lain , harus menaikkan tarif kontrakan atau menambah jumlah rumah kontrakan, cuma itu yg bisa dilakukan.
  • Rumah kontrakan bisnis yang minim resiko sebetulnya, asal bisa kita kelola dengan baik dan bisa bersikap tegas terhadap para kontraktor.
Jadi, ada yang berminat untuk membuat bisnis rumah kontrakan ?

Sabtu, 05 Mei 2012

05.05.12 Bisnis in Memoriam & Segudang Rencana..

Yah, sebenernya sudah dari jaman baheula, saya memikirkan bisnis apa yang bisa saya jalani, supaya saya bisa segera hengkang dari dunia perkantoran. Bukannya apa-apa, saya hanya merasa kurang cocok aja bekerj di kantor, menjadi bawahannya seseorang. Saya ga suk disuruh, ga suka di monitor dan di penjara dengan berbagai peraturan. I wanna be free and  manage my own bussiness. i wanna be the boss for my self. is it too much ? ga juga, kalo dengan niat yang kuat, nekad dan modal yang cukup (materi maupun mental) saya rasa semua itu bisa tercapai.
saya ingat, pertama kali mencoba berbisnis, waktu itu tahun 1999, teman saya menggajak saya ikut berbisnis pengadaan sembako, saya cukup simpan modal beberapa juta, dan dalam 15 hari uang saya kembali plus keuntungannya. tapi hanya dalam hitungan bulan, saya kehilangan uang, karena teman ynag mengelola bisnis ini kabur dan membawa semua uang-uang pemiilik modal, termasuk saya. Tahun 2001 saya pernah juga membuka usaha rental komputer dan warnet di dekat salah satu universitas di bogor, waktu itu masih trend karena masih sedikit sekali orang yang punya laptop maupun pc. Namun tidak berjalan lama, karena mungkin  letaknya yang terlalu di sudut, atau mungkin juga karena pengelolaannya yang tidak baik, karena saya tidak terjun langsung, terkendala oleh pekerjaan di salah satu kantor swasta. Setelah itu tahun 2002 saya juga sempat ikut berbisnis agrobisnis semacam itu dengan cara menitipkan modal, namun pada tahun ke-2 semuanya hancur, saya tertipu dengan jumlah yang cukup besar, 89 juta. waktu itu rasanya dunia mo kiamat. pekerjaan kantor terbengkalai karena sibuk ngurusin kasus ini, sampai akhirnya harus mengajukan resign daripada malu selalu meninggalkan kantor. tapi ga ada hasilnya, dan saya menyerah. Saya sampai pada satu titik, dimana saat itu saya memasrahkan semuanya pada Allah, dan percaya bahwa mungkin ada hikmah dibalik musibah yang saya alami. setidaknya mental saya semakin kuat dan alhamdulilah tidak sampai menjadi "anakku dimana..istriku dimana".
setelah semua kejadian itu, saya juga sampai pada satu kesimpulan, bahwa bila saya ingn berbisnis, maka saya harus terjun langsung di lapangan, harus bekerja keras, harus mengelola semuanya sendiri, dan tidak mempercayakan kepada orang lain semata.
Tahun 2004 saya kembali menata hidup saya, saya fokus dalam bekerja di kantor dan menghentikan dulu angan-angan berbisnis dalam benak saya, walaupun seringkali saya tergoda untuk berbisnis tapi saya tahan, sebelum saya benar-benar siap untuk terjun langsung dan mengelola sepenuh waktu, saya tidak akan berbisnis dulu. tahun 2012, sekaranglah saatnya saya harus mulai kembali menjajaki peluang bisnis yang mungkin bisa saya jalani untuk menata kehidupan yang lebih baik in the future. Sebetulnya sudah banyak rencana bisnis yang ingin saya jalani, mungkin segudang. baik yang cuma ikut trend maupun hasil ide-ide saya sendiri, tapi saat ini saya masih mencoba mempelajari semuanya supaya saya tidak salah langkah. Bismillah.

Jumat, 04 Mei 2012

04.05.12 Ternyata...

17:24 WITA and i'm still in the office. Bukan karena rajin bekerja dan tabah, tapi karena masih asik mempelajari blogspot. Ternyata kesulitan-kesulitan yang  terjadi tadi, disebabkan karena satu hal, akses internet yang terlalu lambat (pembenaran saja, diluar kekurangcerdasan yang terjadi).
Akhirnya dah pasang SITTI juga di blogku, tapi ko ngga ada iklannya itu di slot yang sudah disediakan. Apa gerangan penyebabnya ? meneketehe. Biarin ajalah, sapa tau besok udah ada iklan yang mampir. sekarang mo belajar google adsense, seperti apa dan bagaimana aplikasinya.. tapi ko males banget ya. Hmm ya udah besok aja deh belajarnya. Hari ini sudah kram otak.
Ternyata  belajar ngeblog dengan baik dan benar cukup menghabiskan waktu juga. Ternyata apapun jenis pekerjaan yang kita lakukan dengan harapan mendapatkan uang, memang memerlukan perjuangan dan pengorbanan. there is no easy money.. yup, bener bangeddd.. #siap-siap pulang, dengan muka lelah berminyak, seolah-olah habis tekun bekerja menyelesaikan reports yang sudah deadline#